LAPORAN AKHIR MODUL 1
JURNAL PRAKTIKUM
POTENSIOMETER, TAHANAN GESER DAN JEMBATAN
WHEATSTONE
Nama : Muhammad Rafid Davera
No BP : 2410952016
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2025
Asisten : Haris Hendra Ulya
Dzaki Asyrof
1. Penentuan Karakteristik Alat Ukur
Nama Alat
Model
Prinsip Kerja
Tingkat Ketelitian
Posisi Alat Ukur
Kelas Isolasi
Jenis Input
Range
Skala
Faktor Pengali
Sensitivitas
Voltmeter I
2011
Kumparan putar
0,5
Horizontal
Standar Industri (3)
AC
0-80
3, 10, 30, 100
1000 Ohm/V
Amperemeter II
2013
Besi putar
0,5
Horizontal
Standar Industri (3)
DC
0-20
2, 5, 10, 20
45-65 Hz
2. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Secara Seri
No.
Xn
R (Ω)
R multimeter (Ω)
R terhitung (Ω)
I Total (A)
VR (V)
1.
Xa
220 (P)
219,7
166,55
0,009
1,499
Xb
550 (P)
550
422,22
0,009
3,80
Xc
1000 (T)
1008
786,66
0,009
7,08
2.
Xa
1000 (P)
998
303,66
0,009
2,733
Xb
1500 (P)
1495
452,22
0,009
4,07
Xc
2000 (T)
2050
620
0,009
5,58
3. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Secara Parallel
No.
Xn
R (Ω)
R multimeter (Ω)
R terhitung (Ω)
IR (A)
V Total (V)
1.
Xa
220 (P)
222,6
240
0,05
12
Xb
550 (P)
549
600
0,02
12
Xc
1000 (T)
1001
1200
0,01
12
2.
Xa
1000 (P)
1005
1200
0,01
12
Xb
1500 (P)
1506
1500
0,008
12
Xc
2000 (T)
2031
2000
0,006
12
4. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
Rs (Ω)
Rx Multimeter (Ω)
Rx Terhitung (Ω)
R toleransi (%)
470
1024
1034
0.976%
1. Mengamati dan Memahami Simbol serta Data dari Alat Ukur
a. Ambil alat ukur seperti dibawah ini:
- Voltmeter (model 2011)·
- Amperemeter (model 2013)
b. Amati simbol dan data yang tertera pada alat ukur tersebut.
c. Gambarkan dan artikan simbol serta data tersebut dan tuliskan karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.
2. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri
a. Susun rangkaian seperti gambar 1.4
b. Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum.
c.Gunakan DC power supply sebesar 12V.
d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e.Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 1.4. Rangkaian Seri
3. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Paralel
a. Susun rangkaian seperti gambar 1.5
b. Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum.
c. Gunakan DC power supply sebesar 12V.
d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e. Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 1.5. Rangkaian Paralel
4. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
a. Susun rangkaian seperti gambar 1.6
b. Hubungkan power supply 5V ke terminal input pada jembatan wheatstone.
c. Hubungkan Ampermeter pada rangkaian sebesar 0-100mA.
d. Hubungkan Voltmeter pada rangkaian dengan multimeter.
e. Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3 sebesar 220 Ω pada jembatan wheatstone.
f. Kemudian hubungkan masing-masing R2 ke Rv2 dan R4 ke Rv1 pada potensiometer.
g. Hidupkan power supply, atur nilai resistansi pada R4 hingga nilai tegangan menunjukkan angka 0 pada multimeter.
h. Catat nilai arus yang tertera pada Amperemeter, kemudian matikan power supply.
i. Ukur nilai resistansi R4 dan R2 pada potensiometer menggunakan multimeter kemudian catat nilainya pada tabel 4.
1. Percobaan pengukuran Potensiometer dan Tahanan geser
1.Analisa
Karakteristik Setiap Alat Ukur yang digunakan
Jawab:
a. Voltmeter (2011)
- Prinsip Kerja:
Voltmeter model 2011 ini bekerja berdasarkan gaya Lorentz, di mana kumparan
bergerak yang dilindungi oleh inti besi akan berputar karena adanya interaksi
antar medan magnet. Alat ini tergolong dalam alat ukur elektromagnetik yang
berfungsi untuk mengukur tegangan listrik dalam suatu rangkaian.
- Tingkat
Ketelitian: Voltmeter ini Memiliki tingkat ketelitian dengan toleransi
kesalahan sekitar ±0,5%
- Posisi
Pengukuran: Untuk memperoleh hasil pengukuran yang optimal, alat ini harus
diletakkan secara horizontal dan dalam kondisi stabil selama proses pengukuran
berlangsung.
- Kelas Isolasi:
Memiliki kelas isolasi bintang 3, yang berarti bahan isolasinya memiliki
ketahanan tinggi terhadap tegangan listrik serta mampu beroperasi dalam kondisi
suhu tinggi.
- Jenis Input:
Menggunakan arus searah (DC) sebagai sumber daya utama karena
kestabilannya.
- Rentang Skala:
Dilengkapi dengan berbagai skala pengukuran yang disesuaikan dengan kapasitas
tegangan maksimum yang dapat diukur.
b. Amperemeter (2013)
- Prinsip Kerja: Alat
ini memanfaatkan pelindung besi putar, yang memungkinkan rotor bergerak bebas
di antara dua bagian inti besi. Desain ini membantu mengurangi hambatan mekanis
dan meningkatkan presisi pengukuran arus listrik.
- Tingkat Ketelitian:
Memiliki ketelitian 0,5%, yang menunjukkan akurasi dalam mengukur arus.
- Posisi Pengukuran:
Saat digunakan, amperemeter harus ditempatkan dalam posisi horizontal dan
stabil untuk memastikan pembacaan yang akurat.
- Kelas Isolasi: Sama
seperti voltmeter, amperemeter ini memiliki kelas isolasi bintang 3, yang
berarti dapat menahan tegangan tinggi dan tetap berfungsi pada suhu
tinggi.
- Jenis Input:
Menggunakan arus AC sebagai sumber listrik utama.
- Rentang Skala: Skala
pengukuran mencakup berbagai batas maksimal tegangan yang dapat diukur secara
akurat.
- Faktor Pengali: Alat
ini dilengkapi dengan faktor pengali sebesar 1, 3, 10, 30, yang berfungsi untuk
memperluas cakupan pengukuran tegangan.
- Sensitivitas:
Sensitivitas amperemeter menunjukkan hubungan antara perubahan arus dengan
pergerakan jarum penunjuk pada skala, di mana perubahan kecil dalam arus dapat
terdeteksi oleh alat ini.
c. Multimeter
Digital
- Tampilan Digital:
Dilengkapi dengan layar digital yang menampilkan hasil pengukuran secara
langsung, sehingga lebih mudah dibaca dan mengurangi kemungkinan kesalahan
perhitungan.
- Akurasi: Memiliki
tingkat akurasi yang tinggi, dengan ketepatan pengukuran mencapai 90 % atau
lebih, tergantung pada kualitas sensor yang digunakan.
- Rentang Pengukuran:
Dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter listrik, termasuk arus
(AC/DC), tegangan, dan resistansi. Beberapa model juga mendukung pengukuran
frekuensi, kapasitansi, dan suhu.
- Impedansi Input
Tinggi: Dengan impedansi input yang besar, alat ini meminimalkan pengaruh
terhadap rangkaian yang diukur, sehingga lebih akurat dibandingkan dengan
multimeter analog.
- Portabilitas:
Desainnya yang ringan dan lebih kecil dibandingkan dengan multimeter analog
menjadikannya lebih nyaman digunakan dan mudah dibawa.
2.Analisa Perbandingan
Variasi Hambatan terhadap Nilai Arus dan Tegangan menggunakan Tahanan Geser dan
Potensiometer pada Rangkaian Seri
Jawab:
- Potensiometer:
Variasi hambatan dalam potensiometer memengaruhi tegangan berdasarkan prinsip
pembagi tegangan. Semakin besar hambatan yang diatur, semakin besar tegangan
yang terbagi. Hal ini sejalan dengan Hukum Ohm, yang menyatakan bahwa
peningkatan hambatan menyebabkan arus menurun.
- Tahanan Geser: Saat
nilai hambatan geser bertambah, hambatan total dalam rangkaian seri ikut
meningkat. Hal ini menyebabkan arus yang mengalir menjadi lebih kecil, sesuai
dengan Hukum Ohm (V = IR), yang menyatakan bahwa kenaikan resistansi akan
menurunkan arus jika tegangan tetap.
3.Analisa Perbandingan
Variasi Hambatan terhadap Nilai Arus dan Tegangan menggunakan Tahanan Geser dan
Potensiometer pada Rangkaian Parallel
Jawab:
- Potensiometer:
Peningkatan resistansi potensiometer menyebabkan arus yang melewati cabang
tersebut berkurang. Dengan mengatur nilai hambatan, distribusi arus dalam
rangkaian dapat dikontrol, tetapi tegangan pada setiap cabang tetap konstan
sesuai karakteristik rangkaian paralel.
- Tahanan Geser: Saat
nilai hambatan bertambah, arus yang mengalir dalam setiap cabang berkurang,
tetapi total arus dalam rangkaian tetap konstan. Namun, tegangan di setiap
cabang tetap sama dengan tegangan sumber, sesuai karakteristik rangkaian
paralel.
4.Analisa Nilai Persen
R Pengukuran Potensiometer menggunakan Jembatan Wheatstone
Jawab:
Dalam percobaan
menggunakan jembatan Wheatstone untuk mengukur resistansi dengan potensiometer,
ditemukan kesalahan pengukuran sebesar 0,976 %. Penyimpangan ini kemungkinan
terjadi akibat faktor eksternal, seperti:
- Ketidaktepatan dalam
pembacaan hasil pengukuran
- Kesalahan dalam
menyusun atau menghubungkan komponen dalam rangkaian.
Laporan Akhir KLIK DISINI
Komentar
Posting Komentar