ASTABLE MULTIVIBRATOR D=50%
Astable multivibrator merupakan salah satu jenis
rangkaian osilator yang berfungsi menghasilkan sinyal gelombang persegi secara
terus-menerus tanpa memerlukan sinyal masukan dari luar. Rangkaian ini tidak
memiliki keadaan stabil, sehingga secara berulang berpindah antara dua kondisi
— yaitu level logika tinggi dan rendah — secara otomatis. Salah satu penerapan
umum dari astable multivibrator adalah sebagai pembangkit sinyal clock dalam
sistem digital, serta sebagai sumber pulsa dalam berbagai perangkat elektronik.
Jika dirancang dengan duty cycle 50%, artinya durasi
sinyal berada pada posisi tinggi sama panjang dengan saat berada di posisi
rendah. Untuk mencapai kesetimbangan ini, pemilihan nilai komponen resistor dan
kapasitor dalam rangkaian sangatlah penting. Duty cycle yang seimbang ini
sangat sesuai digunakan dalam sistem yang membutuhkan bentuk gelombang persegi
yang simetris, seperti dalam transmisi data digital, karena menjaga
keseimbangan antara waktu aktif dan tidak aktif, yang pada akhirnya dapat
meminimalkan distorsi dan meningkatkan keandalan sinyal.
Dengan duty cycle 50%, astable multivibrator
menghasilkan sinyal yang stabil dan seragam, menjadikannya sangat ideal untuk
kebutuhan clocking dalam sistem digital. Karena bersifat bebas
(self-triggered), rangkaian ini terus berosilasi antara dua keadaan,
menghasilkan bentuk gelombang persegi dengan durasi yang sama untuk tiap siklus
tinggi dan rendah.
1.
Memahami peran dan kegunaan dari rangkaian astable
multivibrator.
2. Mengenali konfigurasi rangkaian astable
multivibrator yang memiliki duty cycle sebesar 50%.
3. Mengidentifikasi berbagai jenis komponen elektronik
yang digunakan dalam perancangan rangkaian tersebut.
Alat :
1. Oscilloscope
Osiloskop adalah alat ukur yang berfungsi menunjukan
bentuk sinyal listrik berupa grafik dari tegangan
terhadap waktu yang tertampil pada layarnya.Osiloskop dapat mengukur
mengukur besaran-besaran: tegangan, frekuensi, periode, bentuk
sinyal dan beda fasa.
2. Power Suply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi
listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.
Bahan :
1. Resistor
Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang
memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi
dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
2. OP-AMP
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp
pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output
dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif
(Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau
Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan
penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat
diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini
adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk
menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar
Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak
terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan
Vcc.
3. Kapasitor
Kapasitor berfungsi sebagai penyaring atau filter
dalam sebuah rangkaian power supply (catu daya). Fungsi kapasitor sebagai
pembangkit frekuensi pada alat osilator. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan
tegangan dan kuat arus pada periode tertentu. Pada rangkaian antena, fungsi
kapasitor adalah sebagai frekuensi.
4. Ground
Ground merupakan titik yang dianggap sebagai titik
kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik.
A. Astable Multivibrator
Multivibrator astabil adalah salah satu jenis
multivibrator yang tidak memiliki keadaan stabil, atau sering disebut juga kuasi
stabil (quasi-stable) karena secara terus-menerus berpindah antara dua kondisi
dalam rentang waktu tertentu, yang ditentukan oleh konstanta waktu RC (resistor
dan kapasitor). Rangkaian ini juga dikenal sebagai free-running multivibrator
atau multivibrator berjalan bebas, karena mampu menghasilkan sinyal gelombang
persegi secara otomatis tanpa membutuhkan input tambahan atau sinyal pemicu
dari luar untuk memulai osilasi.
Suatu rangkaian disebut sebagai astable multivibrator
ketika kedua tingkat tegangan keluarannya bersifat kuasi stabil, yaitu keadaan
tegangan yang hanya dipertahankan untuk sementara waktu sebelum dengan
sendirinya beralih ke kondisi tegangan lainnya. Peralihan ini terjadi secara
terus-menerus tanpa adanya rangsangan atau pemicu dari luar, dan membentuk
pulsa-pulsa tegangan yang berulang.
Untuk menentukan tegangan
ambang VUT atau VLT maka lakukan pemisalan kondisi tegangan output
Vo sama dengan +Vsat atau –Vsat. Pada saat VO = +Vsat, input di pin
(+) mendapat feedback sebesar :
dan kapasitor C diisi dengan arah arus dari VO melalui
Rf dan C ke ground sehingga tegangan kapasitor VC menjadi naik, selama :
Pada saat VO = -Vsat, input di pin (+) mendapat
feedback sebesar :
dan kapasitor C membuang dengan arah arus dari
ground melalui C dan Rf ke Vo sehingga tegangan kapasitor VC menjadi
turun selama :
Pada rangkaian ini, terjadi pengisian kapasitor serta
pembuangan kapasitor yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
- Pengisian
kapasitor
- Pengosongan
kapasitor
Untuk mencari Duty Cell, dapat kita gunakan rumus
sebagai berikut :
Saat Duty cell sama dengan 50%, maka rumus dapat
dibentuk menjadi :
B. Op-Amp
Penguat operasional, atau yang lebih dikenal dengan Op-Amp,
merupakan komponen dalam bentuk rangkaian terintegrasi (IC) yang berfungsi
untuk memperkuat sinyal listrik. Op-Amp dapat dikonfigurasikan dalam berbagai
bentuk tergantung kebutuhan aplikasinya. Secara teori, Op-Amp memiliki
karakteristik ideal seperti impedansi masukan yang sangat tinggi, penguatan
tegangan yang tak terbatas, dan impedansi keluaran yang sangat rendah. Namun,
dalam implementasi nyata, nilai-nilai ini sangat besar atau kecil, tetapi tetap
terbatas.
Beberapa karakteristik utama dari Op-Amp ideal
meliputi:
a. Penguatan tegangan sangat besar (AV → tak berhingga)
b. Impedansi masukan sangat tinggi (Rin → tak berhingga)
c. Impedansi keluaran sangat kecil (Ro mendekati 0)
d. Lebar pita (bandwidth) sangat luas atau tak terbatas
e. Tegangan offset nol ketika input juga nol (E₀ = 0 saat Eᵢₙ = 0)
Penguat Pembalik:
Istilah berikut digunakan dalam rumus dan persamaan
untuk Penguatan Operasional.
· R f =
Resistor umpan balik
· R in =
Resistor Masukan
· V in =
Tegangan masukan
· V keluar =
Tegangan keluaran
· Av =
Penguatan Tegangan
Penguatan tegangan:
Gain loop dekat dari penguat pembalik diberikan oleh;
Tegangan Keluaran:
Tegangan keluaran tidak sefasa dengan tegangan masukan
sehingga dikenal sebagai penguat pembalik .
Penguat Penjumlahan:
Tegangan Keluaran:
Output umum dari rangkaian yang diberikan di atas
adalah;
Jumlah Tegangan Input Amplifikasi Terbalik:
jika resistor inputnya sama, outputnya adalah jumlah
tegangan input yang diskalakan terbalik,
Jika R 1 = R 2 =
R 3 = R n = R
Output yang Dijumlahkan:
Ketika semua resistor dalam rangkaian di atas sama,
outputnya adalah jumlah terbalik dari tegangan input.
Jika R f = R 1 =
R 2 = R 3 = R n = R;
V keluar = – (V 1 +
V 2 + V 3 +… + V n )
Rangkaian Astable Multivibrator d = 50% [Download]
Datasheet Resistor
Datasheet Op Amp
Datasheet Kapasitor [Download]
Datasheet Osiloskop [Download]
Komentar
Posting Komentar