COMPUTER ANALYSIS PROGRAM
Operatinal Amplifier (Op-Amp) merupakan salah satu
komponen aktif yang sangat penting dalam dunia elektronika analog. Komponen ini
banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penguat sinyal, filter,
pembanding (comparator), integrator, dan rangkaian pengendali otomatis. Dengan
karakteristik penguatan tegangan yang sangat tinggi, impedansi input yang
besar, serta inpedansi output yang rendah, Op-Amp menjadi pilihan utama dalam
perancangan rangkaian analog presisi.
Seiring dengan perkembangan teknologi, analisis
rangkaian Op-Amp tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga menggunakan
bantuan perangkat lunak komputer. Computer analysis atau analisis berbantuan
komputer memungkinkan perancang untuk mensimulasikan perilaku rangkaian sebelum
rangkaian tersebut dibuat secara fisik. Hal ini tidak hanya mempercepat proses
perancangan, tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan dan meningkatkan
efisiensi kerja.
1. Mempelajari prinsip kerja op-amp dalam konfigurasi
integrator.
2. Menganalisis hubungan antara sinyal masukan dan
bentuk sinyal keluaran.
3. Mengamati perubahan bentuk sinyal output terhadap
variasi input (misalnya sinyal persegi atau sinus).
4. Mengetahui pengaruh nilai komponen (resistor dan
kapasitor) terhadap hasil integrasi.
1. Sumber tegangan DC (BAT1) sebesar 2V.
2. Op-Amp (misalnya LM741 atau setara).
3. Resistor R1 = 100 kΩ.
4. Resistor R2 = 500 kΩ.
5. Voltmeter digital.
6. Software simulasi Proteus.
1. Op-Amp
Penguat operasional (Operational Amplifier) atau yang
biasa disebut dengan Op-Amp, merupakan penguat elektronika yang banyak
digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguataudio, video,
pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak dan
berbagai macam rangkaian analog lainnya.
Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk rangkaian
terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat operasional
ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada tiga
karakteristik utama op-amp ideal, yaitu:
1. Gain tak berhingga.
2. Impedansi input tak
berhingga.
3. Impedansi output
bernilai 0.
Namun, dalam praktiknya Op-Amp memiliki Gain dan
Impedansi input yang sangat besar namun bukan tak berhingga sehingga Impedansi
output akan sangat kecil hingga mendekati nilai 0.
Simbol Op-Amp
Dapat dilihat bahwa Op-Amp secara umum memiliki 4 pin,
yaitu masukan inverting dengan tanda (-), masukan non-inverting dengan tanda
(+), masukan tegangan positif dan tegangan negatif dan pin keluaran atau
output.
Dalam Op-Amp, terdapat dua perbedaan bagi tegangan
yang diinputkan ke dalamnya. tegangan dapat dimasukan pada masukan inverting
dan juga dapat dimasukkan pada msukan non-inverting.
Pada masukan inverting tegangan input akan
menghasilkan output dengan beda fasa 180 derjat atau dapat dikatakan gelombang
uotput akan terbalik dari gelombang input.
Rangkaian Amplifier
Rangkaian op-amp Amplifier adalah penguat Input yang
dimana amplifier bekerja pada karakteristik yang membentuk hubungan linear
artinya semakin besar Vi maka semakin besar juga VO dan sebaliknya. Operasi
amplifier menghindari output dalam kondisi saturasi karena akan membuat cacat
keluaran outputnya. Ciri – ciri rangkaian amplifier yaitu ada resistor feedback
negatif dari output ke input inverting op-ampnya.
-
Inverting
Amplifier
Sesuai dengan namanya yaitu dengan input dimasukkan ke
kaki inverting (pembalik) sehingga output akan dibalik atau beda fasa sebesar
180 derajat. Dalam Analisa rangkaian amplifier disyaratkan op-amp bekerja ideal
sehingga tegangan differensial (selisih tegangan di kaki non-inverting dan
inverting) Ed = 0. Sehingga arus yang melewati Ri sama dengan arus yang
melewati Rf karena arus yang masuk ke kaki inverting sangat kecil karena sifat
op-amp dimana impendasi (Zi) inputnya sangat besar.
Rangkaian inverting amplifier
Persamaan untuk mencari V ouputnya:
Dimana :
Acl = -Rf/Ri
Vo = Acl x Vi
Vo = (-Rf/Ri) x Vi
-
Inverting Adder
Amplifier
Konsepnya sama seperti Inverting amplifier, namun
disini ada penambahan input yang masuk ke kaki inverting op-amp. Yang dimana
arus masuk sama dengan arus keluar I = I1+I2+I3 sehingga arus di Rf sama dengan
jumlah arus di R1,R2, dan R3.
Dengan syarat op-amp ideal Ed=0
Rangkaian Op-Amp Inverting
Adder Amplifier
Persamaan untuk mencari Voutputnya :
Vo = -Rf [V1/R1 + V2/R2 + V3/R3 + … + Vn/Rn] ->
untuk input lebih dari 3 dan seterusnya.
Rangkaian Non Inverting Amplifier
-
Non Inverting
Amplifier
Rangkaian non inverting amplifier (tidak membalik)
input dimasukkan ke kaki non inverting sehingga tegangan output yang dihasilkan
sefasa dengan tegangan input.
Rangkaian Non Inverting
Amplifier
Dengan syarat op-amp ideal Ed = 0 maka persamaan
Vouput yang didapat :
Dimana :
Acl = Rf/Ri + 1
Vo = Acl x Vi
Vo = (Rf/Ri + 1) x Vi
-
Voltage Follower
Atau Buffer
Rangkaian yang dimana Acl = 1
Rangkaian Voltage Follower
Atau Buffer
Dengan syarat op-amp ideal dimana Ed = 0 maka Vo = Vi.
Sehingga Acl = Vo/Vi = 1
Maka untuk mencari Vouputnya :
Acl = 1
Vo = Acl x Vi
Vo = 1 x Vi
Vo = Vi
2. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika
pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian
dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika.Tegangan pada
suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=IR).Cara menghitung
nilai resistor dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Cara menghitung resistansi pada resistor:
Pita atau gelang ke-1 menunjukkan nilai atau angka
pada digit pertama, begitu pula pada gelang ke dua. Masing-masing warna pada
pita memiliki nilai yang berbeda
Pita ke-3 menunjukkan jumlah angka 0 di belakang digit
ke 2 atau dikalikan dengan 10^n, yang dimana n merupakan nilai pada warna pita
ke 3
Pita ke-4 menunjukkan nilai toleransi dari resistor
Contoh :
Pita ke-1 : Coklat
= 1
Pita ke-2 :
Hitam
= 0
Pita ke-3 :
Hijau
= 5 nol di belakang angka pita ke-2, atau dikalikan 105
Pita ke-4 :
Perak
= Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10×105 = 1.000.000
Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%
Fig 10.53 Inverting
op-amp using ideal model KLIK
DISINI
Fig 10.54 Practical
inverting op-amp circuit KLIK
DISINI
Fig 10.55 Design Center
schematic for noninverting op-amp circuit KLIK
DISINI
Fig 10.56 Summing
amplifier for Program 10.3 KLIK
DISINI
Fig 10.57 Unity-gain
amplifier KLIK
DISINI
Komentar
Posting Komentar